Entri Populer
-
Tersudut berlinang diujung kamar berdebu Berselimut hangat karma yang menyiksa Tak kuasa berpaling tuk menghindar Derita terus mendera, mene...
-
Saat kurangkai puisi dan sair tidak cukup samudra airmata untuk ceritakan hujah* cinta melebur dalam pertalian jiwa Kala sepasang kasih berm...
-
Apa sih manfaat membuat blog / blogging / ngeblog, dan eksis di blogosphere? Saya mencoba menuliskan manfaat-manfaat dari blog dalam satu en...
-
Bibirku tak akan pernah mengatakan "aku cinta kamu" Aku juga takan pernah ingin mendengar kamu mengatakan kepadaku "aku cinta...
-
CINTA,benar cinta itu sakit dan kadang cinta itu bisa menyakitkan tapi yg terpenting kamu jangan hianati cinta karena bila kita menghianati ...
-
dimana letak kasih sayang jikah tiada keiklasan diamana letak kehidupan jika tiada perasaan cinta tak lebih sepenggal dusta cinta tak lebih ...
-
Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka. Tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu sehi...
-
Dirimu bagaikan rembulan di malam yang sepi purnama bersinar menerangi hati aku damba engaku bersemayam di hati walau dalam mimpi tetapi mun...
-
Disaat menemukan cinta dunia terasa indah Disaat duka hidup di dunia terasa hampa Disaat kamu katakan cinta hati terasa paling bahagia di du...
-
Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang menc...
Minggu, 13 Juni 2010
Kita Mudah Lupa
Lupakah kita anak umpama
sehelai kain putih yang dicorakkan dengan agama
dihias moral dalam dada.
Lupakah kita anak bukan kain putih untuk dikapan
sebelum ajalnya tiba
Lupakah kita akan pesan ibu dan bapa
buat baik berpada-pada
buat jahat jangan sekali
Lupakah kita kini kita telah dewasa
adakah ibu kita mencubit hingga terluka
ayah mencucuh api sehingga kudis menjadi buta
malah kita masih lagi bernyawa.
Lupakah kita syurga dan neraka pegangan kita
hari kiamat menjelang juga
jangan mudah berasa selesa
janji Tuhan itu pasti
hanya kita maha pelupa
setiap dosa pasti diseksa.
sehelai kain putih yang dicorakkan dengan agama
dihias moral dalam dada.
Lupakah kita anak bukan kain putih untuk dikapan
sebelum ajalnya tiba
Lupakah kita akan pesan ibu dan bapa
buat baik berpada-pada
buat jahat jangan sekali
Lupakah kita kini kita telah dewasa
adakah ibu kita mencubit hingga terluka
ayah mencucuh api sehingga kudis menjadi buta
malah kita masih lagi bernyawa.
Lupakah kita syurga dan neraka pegangan kita
hari kiamat menjelang juga
jangan mudah berasa selesa
janji Tuhan itu pasti
hanya kita maha pelupa
setiap dosa pasti diseksa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar